Rabu, 28 Mei 2014

Gregorius Feby Kurniawan: Logam Alkali

Gregorius Feby Kurniawan: Logam Alkali: LOGAM ALKALI Logam alkali adalah bagian dari unsur logam yang terletak di golongan 1 A, kecuali Hidrogen dalam tabel periodik. Loga...

Unsur-Unsur Logam



BAB 1
PENDAHULUAN
            Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114. Unsur-unsur tersebut telah dikelompokkan secara sistematis dalam sistem periodik unsur. Perhatikan sistem periodik unsur berikut!
            Unsur-unsur kimia dalam sistem periodik dikelompokkan berdasarkan sifatnya. Ada beberapa hal yang mendasari  pengelompokkan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron.
Ø  Berdasarkan sifat logamnya, unsure kimia dikelompokkan menjadi logam, semilogam, dan nonlogam.
Ø  Berdasarkan electron valensinya, unsure kimia dikelompok kan menjadi golongan utama dan transisi. Golongan utama tediri atas 8 golongan, yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA,VIA,VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan transisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam (lantanida dan aktinida).
Ø  Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsure kimia dapat dikelompokkan menjadi 7 periode, yaitu periode 1 hingga 7. Sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat nonlogam.


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
            Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam.
            Sebagian besar logam berasal dari mineral . Mineral adalah zat ang terbentuk secara alami yang memiliki komposisi kimia beragam. Mineral yang cukup banyak mengandung logam tertentu disebut dengan bijih logam , Mineral dapat berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, sulfida.
            Logam yang paling banyak berada dalam bentuk mineral pada kerak bumi adalah besi , alumunium, kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium dan mangan. Logam yang ditemukan di alam  dalam bentuk unsur bebas adalah emas dan platina. Logam dalam bentuk ion – ion seperti Na+ , Mg2+ dan Ca2+ ditemukan dalam air laut. Adapun jenis-jenis mineral logam antara lain: mineral karbonat, mineral oksida, mineral halida, mineral sulfat, mineral sulfida dan lain-lain.
            Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, dan mempunyai titik cair yang tinggi, serta unsur yang mempunyai jumlah elektron di kulit terluar dalam atomnya lebih kecil . Oleh karena itu hampir semua logam mudah melepas elektron  dan menjadi kation. Gaya ikatan logam disebabkan adanya elektron-elektron yang ter “delokalisasi”. Elektron-elektron yang ter”delokalisasi” menyebabkan daya kohesi yang besar sehingga logam mempunyai titik leleh, titik didih dan kerapatan yang tinggi, serta daya hantar listrik dan panas yang besar disebabkan oleh mobilitas dari elektron valensi. Logam dapat mengkristal dalam berbagai bentuk, yaitu heksagonal terjejal, kubus terjejal (kubus berpusat muka), dan kubus berpusat badan. Logam dalam unsur-unsur jumlahnya hampir empat per lima bagian. Logam dalam keadaan bebas yang terdapat di alam hanyalah logam golongan platina seperti Rutenium, Rodium, Paldium, Osmium, dan Platina serta emas, sedangkan logam pada umumnya terdapat sebagai senyawa, dan senyawa-senyawa  di alam semacam itu disebut dengan mineral. Mineral dibagi menjadi mineral yang merupakan senyawa stoikiometri dan senyawa non stoikiometri, contoh mineral yang merupakan senyawa stoikiometri adalah halit (NaCl) dan barit (BaSO4) dan beberapa mineral utama yang merupakan senyawa non stoikiometri atau larutan padat dapat lihat tabel di bawah ini.
Logam
Mineral
Komposisi
Alumunium
Bauksit
Al2O3
Kromium
Kromit
FeCr2O4
Tembaga
Chalkosit
Cu2S
Chalkopirit
CuFeS2
Malachit
Cu2CO3(OH)2
Besi
Hematit
Fe2O3
Magnetit
Fe3O4
Timbal
Galena
PbS
Mangan
Pirolusit
MnO2
Merkuri
Cinnabar
HgS
Molibdenum
Molibdenit
MoS2
Timah
Kassiterit
SnO2
Titanium
Rutil
TiO2
Ilmenit
FeTiO3
Seng
Sfalarit
ZnS

2.4 PERBEDAAN LOGAM DAN NONLOGAM
Sifat logam berhubungan dengan kemampuan suatu atom melepas elektron atau menjadi bermuatan positif(membentuk kation), sedangkan sifat non logam berhubungan dengan kecenderungan suatu atom untuk menerima elektron atau menjadi bermuatan negatif(membentuk anion).
Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng (Zn). Sedangkan Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
Logam dapat menghantarkan panas. Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih cepat dan Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat penghantar lisrik. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak. Sedangkan nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
Logam mempunyai kemampuan meabilitas untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam. Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat mereka mengulung batangan baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam. Sedangkan  Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi lembaran.
Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron daripada menangkap elektron untuk membentuk kation. Logam berikatan dengan lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya,     Na+         Mg2+       Al3+ sedangkan  unsur-unsur nonlogam cenderung menangkap elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk anion. Contohnya,    Cl     O2-      N3- .
Umumnya logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.Sifat titik leleh menunjukkan kekerasan logam, titik leleh yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh rendah artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah (Sn) dan timbal (Pb), sedangkan Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan dengan unsur logam.
 Logam memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya. Sedangkan  Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.

2.3 JENIS-JENIS LOGAM
            Logam dapat dikelompokan dalam beberapa jenis berdasarkan sifat dan aktivitas yang dilakukan. Logam dibagi kedalam beberapa jenis diantaranya logam alkali dan alkali tanah, logam transisi, logam mulia, dan logam berat.
1.      Logam Alkali dan Alkali Tanah
Logam-logam Golongan 1 dan 2 dalam susunan berkala berturut-turut disebut logam-logam alkali dan alkali tanah karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan hidroksida yang larutdalam air menghasilkan larutan basa.
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat satu atau dua electron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energy ionisasi  (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron s ini membentuk kation. Golongan1 Logam Alkali yang kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang kehilangan dua elektron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya, sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan1  dan 2 cenderung bersifat ionik.
2.      Logam Transisi
Unsur-unsur golongan transisi adalah unsure logam  yang  memiliki kulit elektron d atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur golongan transisi mempunyai 53 unsur. Secara umum, sifat fisika dan kimia unsur – unsure logam golongan transisi antara lain adalah mempunyai ikatan logam yang sangat kuat, mempunyai daya hantar listrik dan panas yang sangat baik,memiliki sifat magnetik,  memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu dan mudah membentuk senyawa kompleks berwarna, dan sebagai katalis.
3.      Logam Mulia
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, tembaga dan platina.Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.
4.      Logam Berat
Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh.Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen).Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.

2.4 SIFAT-SIFAT LOGAM
1)      Sifat kimia

Ø  Energi ionisasi rendah,
Ø  Afinitas elektron rendah,
Ø  Cenderung membentuk ion positif
Ø  Radius atom relatif besar.
Ø  Mempunyai tendensi sebagai zat pereduksi terhadap senyawa-senyawa lain.
Ø  Logam biasanya cenderung untuk membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk oksida basa. Contohnya:
4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium oksida)
Logam-logam transisi seperti besi, tembaga, seng, dan nikel, membutuhkan waktu lebih lama untuk teroksidasi. Lainnya, seperti palladium, platinum dan emas, tidak bereaksi dengan udara sama sekali. Beberapa logam seperti aluminium, magnesium, beberapa macam baja, dan titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar dimasuki oleh molekul oksigen.
2)      Sifat fisika

Ø  Padatan dapat ditempa
Ø  Cenderung mengkilap dan lembek.
Ø  Konduktor listrik yang baik
Ø  Logam pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam konduktivitaslistrik, konduktivitastermal, sifat luster dan massa jenis.
Ø  Logam yang mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah (contohnya logam alkali dan logam alkali tanah) biasanya bersifat sangat reaktif.
Ø  Jumlah electron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.
Ø  Mayoritas logam memiliki massa jenis yang lebih tinggi dari pada nonlogam. Meski begitu, variasi massa jenis ini perbedaannya sangat besar, mulai dari litium sebagai logam dengan massa jenis paling kecil sampai osmium dengan logam dengan massa jenis paling besar.
Ø  Hanya Bi yang ditemukan di alam dalam keadaan bebas, termasuk logam meskipun konduktivitasnya rendah.
            Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah:
-          Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.
-          Dari atas kebawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.
            Sifat logam juga berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi) karena semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) karena semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen) (Martin S. Silberberg, 2000).

2.5 CARA MEMPEROLEH LOGAM
            Unsur kimia dapat diperoleh melalui beberapa cara. Unsur-unsur logam dapat diperoleh dengan cara memisahkannya dari bijih logamnya. Proses pemisahan logam-logam dari bijihnya disebut metalurgi. Adapun tahap-tahap dalam metalurgi antara lain: penambangan bijih logam, pemekatan bijih logam, pengubahan mineral menjadi senyawa, pengubahan senyawa menjadi logam, pemurnian logam dan pembuatan paduan logam.
1.      Penambangan Bijih Logam
Bijih logam terdapat di dalam tanah. Untuk mengambilnya diperlukan penggalian, jika perlu menggunakan alat-alat berat. Hal ini bergantung pada lokasi bijih logam.

2.      Pemekatan Bijih Logam
Bijih logam mengandung mineral logam-logam dan bantuan lain yang tidak diperlukan. Untuk menghilangkan batuan tersebut, bijih logam dipekatkan, dihancurkan, dan digiling sampai butiran mineral terpisah. Setelah itu, mineral dipisahkan dengan cara pengapungan (flotasi), penarikan dengan magnet, dan cylone separation.




3.      Pengubahan Mineral menjadi Senyawa
Pada tahap ini, mineral dirubah menjadi senyawa dalam bentuk oksidanya. Tujuannya agar lebih mudah di reduksi dan bebas dari pengotor. Caranya bermacam-macam, diantaranya dengan pemanasan, pemanggangan di udara, dan hidrometalurgi.

4.      Pengubahan Senyawa menjadi Logam
Pada tahap ini, senyawa oksida di ubah menjadi logam atau unsure melalui proses redoks baik redusi maupun oksidasi. Reduktor yang digunakan antara lain karbon, hydrogen, alumunium, kalsium, dan seng, sedangkan yang digunakan sebagai oksidator adalah gas klorin. Proses elektrokimia juga dapat digunakan untuk mengubah lelehan senyawa halide dan oksida.

5.      Pemurnian Logam
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting. Logam-logam yang diperoleh dari senyawanya biasanya masih belum murni. Untuk itu, logam harus dipisahkan dari pengotornya. Ada beberapa cara pemurnian antara lain, elektrolisis dan distilasi.

6.      Pembuatan Paduan Logam.
Logam murni yang telah diperoleh dapat dibuat paduan logamnya agar lebih kuat, lebih indah, dan tahan korosi.

2.6 CONTOH PENGOLAHAN LOGAM DARI BIJIH LOGAMNYA
1.   Pemisahan Logam Besi dari Bijih Besi
      Logam besi dapat ditemukan dalam hematite, pirit, dan magnetit. Setelah di tambang dan dipekatkan, bijih besi (Fe2O3) , direduksi menjadi FeO. Selanjutnya FeO direduksi menjadi Fe cair. Logam Fe dan pengotornya kemudian dipisahkan dengan cara pemanasan, dan akhirnya logam besi dibuat paduannya (baja). Proses pengolahan besi dilakukan dalam blast furnace.


2.     Pemisahan logam Aluminium dari Bauksit
 Aluminium dapat dipisahkan dari bijihnya (bauksit) melalui proses Bayer dan proses Hall-Heroult. Mula-mula, bauksit direduksi menjadi alumina murni (proses  Bayer), selanjutnya alumina direduksi dengan cara elektrolisis (Proses Hall-Heroult).
1) Reaksi Kimia Permurnian Bauksit (Proses Bayer)
    Bauksit tidak hanya mengandung alumina (Al2O3) ,tetapi juga silikat (SiO2), oksida besi, dan oksida titanium.
SiO2 + 2NaOH + 2H2O ® Na2Si(OH)6
Al2O3 + 2 NaOH + 3 H2O ® 2NaAl(OH)4
Fe2O3 + NaOH ® tidak bereaksi
TiO2 + NaOH ® tidak bereaksi
Dengan cara dipanaskan, Na2Si(OH)6 akan mengendap dan disaring bersama-sama dengan TiO2 dan Fe2O3.NaAl(OH)4 selanjutnya diasamkan hingga membentuk Al(OH)3. Pemanasan Al(OH)3 akan menghasilkan alumina murni (Al2O3)
2) Reaksi Kimia Reduksi Alumina (Proses Hall-Heroult)
Logam Al murni dapat diperoleh dengan cara metode Hall-Heroult. Dengan metode tersebut, Al2O3 akan diubah menjadi Al. Bagaimana proses yang terjadi?
 Sel elektrolisis tersusun atas tangki grafit sebagai katode dan batang grafit sebagai anode. Mula-mula Al2O3 dicampurkan dengan kriolit (Na3AIF6) lalu dilelehkan.
2Al2O3(s) + 2AlF63-(l) ® 3Al2O2F42-(l)
AlF63- akan mengalami reduksi di katode membentuk logam Al. Adapun 3Al2O2F42- akan dioksidasi di anode menghasilkan AlF63- dan gas CO2

2.7  REAKSI YANG TERJADI PADA UNSUR LOGAM
            Ada beberapa reaksi kimia yang dapat terjadi pada unsur logam, yaitu:
A.    Reaksi yang terjadi antara unsure logam dengan oksigen
Reaksi ini akan menghasilkan oksida (M2O), Peroksida (M2O2) , MO2 dan superoksida. Dengan catatan M= unsure logam.
Li  ®        Li2O
Na            ®       Na2O + Na2O2
K ®        K2O2 + KO2
Mg ®       MgO
Ba ®       BaO2
B. Reaksi logam dengan unsur – unsur bukan logam
2Mg + Cl  ®        MgCl2
Na + F      ®        NaF
Li + N2     ®        Li3N
K + S        ®        K 2 S
Ca + O 2   ®        CaO

C.    Reaksi dengan air

2Mg + 2H2O        ®        2MgOH + H2

2Na + 2H2O          ®        2NaOH + H2

D.    Reaksi dengan asam encer
Reaksi ini akan menyebabkan ledakan

2Na + 2H+            ®           2Na+ + H2


E.     Reaksi antara logam dan gas ammonia pada suhu 400oC
2Na+ + 2NH3       ®        2NaNH2 + H2
F.     Reaksi antara logam dengan alumunium klorida dengan proses pemanasan
3K+ + AlCl3         ®           3KCl +Al3+

2.8  IDENTIFIKASI UNSUR LOGAM
            Hampir 75% dari semua elemen diklasifikasikan sebagai logam. Begitu  melimpahnya logam di alam tentu saja membuat kita agak sulit untuk mengenali manakan yang termasuk logam atau bukan, Cara untuk mengidentifikasi logam yaitu dengan mengetahui sifat dari unsur logam itu sendiri.
            Dalam tabel periodik kita dapat menemukan unsur logam di bagian sebelah kiri dan pusat seperti gambar di bawah ini
http://www.etap.org/demo/chem1/1.jpg           
           





            Logam memiliki sifat menghantarkan listrik oleh karena itu logam sering digunakan dalam elektronik. Logam yang paling efisien dalam mengahntarkan listrik yaitu perak ( Ag )  dan tembaga ( Cu ).
            Logam memiliki satu, dua atau tiga elektron di kulit terluarnya.Ini berarti bahwa mereka cenderung kehilangan elektron saat mereka mencari unsur-unsur lain untuk berikatan, sehingga unsur logam membentuk ion positif karena elektron terluarnya diberikan ke unsur lain saat berikatan. Selain itu unsur logam juga akan membentuk ion positif ketika  senyawa di larutkan dalam air misalnya senyawa NaCl ketika dilarutkan dalam air akan membentuk ion Na+ dan Cl-   
            NaCl +  H2O        ®         Na+ + Cl-
sosok bagian dari tabel periodik            Unsur logam akan memiliki kecenderungan untuk bereaksi dengan unsur lain, itulah hal  utama yang mebedakan unsur logam. Unsur-unsur menuju sudut kiri bawah tabel periodik adalah logam yang paling aktif dalam arti yang paling reaktif
           





            Cara lain untuk mengidentifikasi unsur logam yaitu warna nyala api yang khas  dihasilkan oleh unsur logam. Hal ini dikarenakan sifat atomnya yang jika dikenai energi akan menyebabkan energi dalam atom tereksitasi. Elektron yang tereksitasi akan kembali ke keadaan semula dengan memancarkan radiasi elektromagnetik berupa cahaya . Oleh karena itu warna nyala setiap unsur berbeda – beda.

Tabel reaksi nyala warna pada logam alkali

Lambang unsur
Nama unsur
Warna nyala
Li
Litium
Merah
Na
Natrium
Kuning
K
Kalium
Ungu
Rb
Rubidium
Merah
Cs
Cesium
Biru


           




           
Selain itu, logam alkali tanah dapat diidentifikasikan dengan reaksi pengendapan, menggunakan dasar perbedaan hasil kali kelarutan, identifikasi ini dilakakukan dengan pereaksi ion kromat, ion sulfat dan ion oksalat.

Tabel reaksi nyala warna pada logam alkali tanah


Lambang unsur
Nama unsur
Warna nyala
Be
Berilium
Putih
Mg
Magnesium
Putih
Ca
Kalsium
Jingga-merah
Sr
Stronsium
Merah
Ba
Barium
Hijau




           
            Selain uji nyala yang dilakukan untuk mengidentifikasi unsur logam, cara lain yaitu dengan cara pengendapan. Dasar pemisahan pengendapan adalah perbedaan kelarutan analit (komponen atau konstituen yang dicari) dengan zat-zat atau komponen lain yang tidak diinginkan.
            Pereaksi larutan fosfat, karbonat, oksalat, klorida, hidroksida dan sulfat seringkali digunakan sebagai pereaksi pengendap. Sebagai contoh pereaksi larutan ion iodida dalam suasana asam dengan penambahan HNO3, dapat digunakan untuk memisahkan ion perak terhadap ion–ion logam yang lain. Demikian juga pereaksi ion sulfat dapat digunakan untuk memisahkan sekelompok kation, yakni timbal, barium, dan stronsium terhadap kelompok kation lainnya.





2.9 KEGUNAAN UNSUR LOGAM

            Unsur-unsur logam banyak dimanfaatkan dalam berbagai bentuk unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Pemanfaatan unsur-unsur tersebut didasari oleh sifat yang dimilikinya. Berikut beberapa contoh pemanfaatan unsur-unsur logam.

1.      Kegunaan unsur dan senyawa Alkali dan Alkali Tanah
Natrium dapat membentuk paduan logam dengan kalium .Paduan Na dan K digunakan sebagai dessicant untuk mengeringkan pelarut. Natrium juga digunakan sebagai sodium vapour lamps. Cahaya yang dihasilkan lebih efisien dibandingkan cahaya lampu biasa sehingga banyak digunakan untuk menerangi jalan raya di kota – kota . Beberapa senyawa natrium seperti, NaCl, soda abu (Na2Co3) , baking soda (NaHCO3), soda kaustik ( NaOH), saltpeter NaNO3  Natriumtiosulfat ( Na2S2O3  . 5 H2O ) dan boraks (Na2B4O7 .10 H2O) digunakan dalam berbagai industry seperti industry kimia, gelas, kertas, penyuling minyak bumi, sabun dan tekstil.
Unsur K digunakan sebagai pupuk dalam bentuk senyawa klorida sulfat, dan karbonat. Kalium karbonat (potas) digunakan jugadalam pembuatan gelas.Gelas yang dihasilkan lebih kuat dibandingkan gelas biasa. Adapun ledakan yang biasanya terjadi ketika pertunjukan kembang api dihasilkan oleh senyawa logam alkali yaitu kalium nitrat( KNO3).
Unsur Li terkandung dalam beberapa jenis batu baterai karena mempunyai potensial elektrode yang tinggi .Baterai litium dapat menghasilkan energy listrik sebesar 3 volt . Di bidang kesehatan garam – garam litium seperti litium karbonat (Li2CO3) litium sitrat dan litium orotat digunakan sebagai obat penenang . Dalam bentuk paduan logamnya dengan alumunium ,kadmiun , tembaga, dan mangan, litium digunakan untuk sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.
Unsur sesium dimanfaatkan sebagai jam atom yang berguna utnuk menghitung standar pengukuran detik . Logam sesium digunakan sebagai sel foto listrik karena kecepatannya dalam mengemisikan elektron .Dalam reaksi hidrogenasi senyawa organic, ,sesium digunakan sebagai katalis. Dalam bentuk isotopnya,  sesium dimanfaatkan dalam bidang kesehatan terapi berbagai jenis kanker.
Dalam bentuk logam murni dan paduan logamnya, magnesium bersifat kuat, tetapi ringan sehingga banyak digunakan sebagai bahan beberapa komponen kendaraan . Beberapa peralatan elektronik juga memanfaatkan magnesium karena sifatnya yang ringan dan dapat menghantarkan listrik .Telepon genggam , laptop, dan kamera merupakan beberapa peralatan elektronik yang mengandung magnesium. Magnesium juga pernah digunakan sebagai bahan pembuatan bahan pesawat terbang, Namun , karena sifat bahan korosinya rendah, magnesium digantikan oleh logam lain. Dalam industry pengolahan logam besi dari bijihnya dan pemurnian uranium, magnesium digunakan sebagai pereduksi. Beberapa senyawa  magnesium bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Magnesium hidroksida digunakan sebagai milk of magnesia , garam klorida dan sitratnya digunakan sebagai suplemen kesehatan , dan garam sulfatnya (garam Epsom) dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di bidang kesehatan.
Kalsium digunkan sebagai paduan dengan logam lainnya seperti alumunium timbel, dan tembaga dalam pembuatan logam torium dan uranium, dengan cara reduksi. Sifat reduksi dimanfaatkan juga dalam industry tabung vakum untuk menghilangkansisa gas. Dalam tubuh, kalsium merupakan unsur penting dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Bahan baku utama kalsium dapat bereaksi dengan posfat membentuk senyawa hidroksi apatit yang merupakan mineral penyusun gigi dan tulang. Dalam bangunan, senyawa kalsium oksida (CaO)  merupakan bahan baku utama Bersama dengan senyawa – senyawa lainnya, kalsium oksida dapat dibuat semen portland.         









Daftar Pustaka

Justriana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Kimia 3 untuk SMA kelas XII. Jakarta: Yudhistira
Ahmad, Hiskia. Kimia Unsur dan Radio Kimia.