BAB 1
PENDAHULUAN
Hingga saat ini, unsur-unsur kimia
berjumlah sekitar 114. Unsur-unsur tersebut telah dikelompokkan secara
sistematis dalam sistem periodik unsur. Perhatikan sistem periodik unsur
berikut!

Unsur-unsur kimia dalam sistem
periodik dikelompokkan berdasarkan sifatnya.
Ada beberapa hal yang mendasari
pengelompokkan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi,
dan jumlah kulit elektron.
Ø Berdasarkan
sifat logamnya, unsure kimia dikelompokkan menjadi logam,
semilogam, dan nonlogam.
Ø Berdasarkan
electron valensinya, unsure kimia dikelompok kan menjadi
golongan utama dan transisi. Golongan utama tediri atas 8 golongan, yaitu IA,
IIA, IIIA, IVA, VA,VIA,VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan transisi dapat dibagi lagi
menjadi golongan transisi dalam (lantanida dan aktinida).
Ø Berdasarkan
jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsure kimia dapat
dikelompokkan menjadi 7 periode, yaitu periode 1 hingga 7. Sifat logam unsur-unsur
seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat nonlogam.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
DEFINISI
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa
Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia
yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam,
dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Dalam tabel
periodik, garis diagonal digambar dari boron
(B) ke polonium
(Po) membedakan logam dari nonlogam.
Sebagian besar logam berasal dari
mineral . Mineral adalah zat ang terbentuk secara alami yang memiliki komposisi
kimia beragam. Mineral yang cukup banyak mengandung logam tertentu disebut
dengan bijih logam , Mineral dapat berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat,
silikat, karbonat, sulfat, sulfida.
Logam yang paling banyak berada
dalam bentuk mineral pada kerak bumi adalah besi , alumunium, kalsium,
magnesium, natrium, kalium, titanium dan mangan. Logam yang ditemukan di
alam dalam bentuk unsur bebas adalah emas
dan platina. Logam dalam bentuk ion – ion seperti Na+ , Mg2+ dan
Ca2+ ditemukan dalam air laut. Adapun jenis-jenis mineral logam
antara lain: mineral karbonat, mineral oksida, mineral halida, mineral sulfat,
mineral sulfida dan lain-lain.
Logam
adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, dan mempunyai titik cair yang tinggi, serta unsur yang
mempunyai jumlah elektron di kulit terluar dalam atomnya lebih kecil . Oleh
karena itu hampir semua logam mudah melepas elektron dan menjadi kation. Gaya ikatan logam
disebabkan adanya elektron-elektron yang ter “delokalisasi”. Elektron-elektron
yang ter”delokalisasi” menyebabkan daya kohesi yang besar sehingga logam
mempunyai titik leleh, titik didih dan kerapatan yang tinggi, serta daya hantar
listrik dan panas yang besar disebabkan oleh mobilitas dari elektron valensi.
Logam dapat mengkristal dalam berbagai bentuk, yaitu heksagonal terjejal, kubus
terjejal (kubus berpusat muka), dan kubus berpusat badan. Logam dalam
unsur-unsur jumlahnya hampir empat per lima bagian. Logam dalam keadaan bebas
yang terdapat di alam hanyalah logam golongan platina seperti Rutenium, Rodium,
Paldium, Osmium, dan Platina serta emas, sedangkan logam pada umumnya terdapat
sebagai senyawa, dan senyawa-senyawa di
alam semacam itu disebut dengan mineral. Mineral dibagi menjadi mineral yang
merupakan senyawa stoikiometri dan senyawa non stoikiometri, contoh mineral
yang merupakan senyawa stoikiometri adalah halit (NaCl) dan barit (BaSO4)
dan beberapa mineral utama yang merupakan senyawa non stoikiometri atau larutan
padat dapat lihat tabel di bawah ini.
Logam
|
Mineral
|
Komposisi
|
Alumunium
|
Bauksit
|
Al2O3
|
Kromium
|
Kromit
|
FeCr2O4
|
Tembaga
|
Chalkosit
|
Cu2S
|
Chalkopirit
|
CuFeS2
|
|
Malachit
|
Cu2CO3(OH)2
|
|
Besi
|
Hematit
|
Fe2O3
|
Magnetit
|
Fe3O4
|
|
Timbal
|
Galena
|
PbS
|
Mangan
|
Pirolusit
|
MnO2
|
Merkuri
|
Cinnabar
|
HgS
|
Molibdenum
|
Molibdenit
|
MoS2
|
Timah
|
Kassiterit
|
SnO2
|
Titanium
|
Rutil
|
TiO2
|
Ilmenit
|
FeTiO3
|
|
Seng
|
Sfalarit
|
ZnS
|
2.4 PERBEDAAN LOGAM DAN
NONLOGAM
Sifat logam
berhubungan dengan kemampuan suatu atom melepas elektron atau menjadi bermuatan
positif(membentuk kation), sedangkan sifat non logam berhubungan dengan
kecenderungan suatu atom untuk menerima elektron atau menjadi bermuatan
negatif(membentuk anion).
Logam akan
memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama
sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag),
besi (Fe), dan seng (Zn). Sedangkan Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang
sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
Logam dapat
menghantarkan panas. Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan
energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih cepat
dan Logam juga dapat menghantarkan
listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian
struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat penghantar
lisrik. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron
yang bergerak. Sedangkan nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut
sebagai isolator.
Logam
mempunyai kemampuan meabilitas
untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini digunakan oleh
pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam. Gulungan baja (besi)
penggiling menggunakan sifat ini saat mereka mengulung batangan baja menjadi
lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena
kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom
yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.
Sedangkan
Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel
atau ditempa menjadi lembaran.
Logam memiliki
energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung melepaskan elektronnya
dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron daripada menangkap elektron
untuk membentuk kation. Logam berikatan dengan lainnya untuk mencapai stabil.
Contohnya, Na+ Mg2+ Al3+
sedangkan unsur-unsur
nonlogam cenderung menangkap elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar
untuk membentuk anion. Contohnya, Cl- O2- N3- .
Umumnya
logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu
dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi
pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.Sifat titik leleh
menunjukkan kekerasan logam, titik leleh yang tinggi artinya logamnya keras,
sedangkan titik leleh rendah artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik
leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah
(Sn) dan timbal (Pb), sedangkan Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik
didih yang relatif rendah jika dibandingkan dengan unsur logam.
Logam
memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
Sedangkan Nonlogam
memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
2.3 JENIS-JENIS LOGAM
Logam dapat dikelompokan dalam
beberapa jenis berdasarkan sifat dan aktivitas yang dilakukan. Logam dibagi kedalam beberapa jenis diantaranya logam alkali dan alkali
tanah, logam transisi, logam mulia, dan logam berat.
1. Logam Alkali
dan Alkali Tanah
Logam-logam Golongan
1 dan 2 dalam susunan berkala berturut-turut disebut logam-logam alkali dan
alkali tanah karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan hidroksida yang
larutdalam air menghasilkan larutan basa.
Logam-logam
alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat satu
atau dua electron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe
orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energy ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron
s ini membentuk kation. Golongan1 Logam Alkali yang kehilangan satu elektron s1
terluarnya menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali
Tanah yang kehilangan dua elektron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+.
Sebagai akibatnya, sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
2. Logam Transisi
Unsur-unsur
golongan transisi adalah unsure logam yang memiliki kulit elektron d atau f yang tidak penuh
dalam keadaan netral atau kation. Unsur golongan transisi mempunyai 53 unsur. Secara
umum, sifat fisika dan kimia unsur – unsure logam golongan transisi antara lain
adalah mempunyai ikatan logam yang sangat kuat, mempunyai daya hantar listrik dan
panas yang sangat baik,memiliki sifat magnetik, memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu dan
mudah membentuk senyawa kompleks berwarna, dan sebagai katalis.
3. Logam
Mulia
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk
paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, tembaga
dan
platina.Logam-logam
tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam
jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik
yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat
elektronik.
4. Logam
Berat
Logam
berat (heavy metal) adalah logam dengan massa
jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92.
Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara
berlebihan di dalam tubuh.Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker
(karsinogen).Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi
dianggap tidak layak konsumsi.
2.4 SIFAT-SIFAT LOGAM
1)
Sifat kimia
Ø
Energi ionisasi rendah,
Ø
Afinitas elektron rendah,
Ø
Cenderung membentuk ion
positif
Ø
Radius atom relatif
besar.
Ø
Mempunyai tendensi sebagai zat pereduksi terhadap
senyawa-senyawa lain.
Ø
Logam biasanya cenderung untuk
membentuk kation dengan
menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk
oksida basa. Contohnya:

4
Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2
Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
4
Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium oksida)
Logam-logam transisi
seperti besi, tembaga, seng,
dan nikel,
membutuhkan waktu lebih lama untuk teroksidasi. Lainnya, seperti palladium, platinum
dan emas,
tidak bereaksi dengan udara sama sekali. Beberapa logam seperti aluminium, magnesium,
beberapa macam baja,
dan titanium
memiliki semacam "pelindung"
di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar dimasuki oleh molekul oksigen.
2)
Sifat fisika
Ø
Padatan dapat ditempa
Ø
Cenderung mengkilap dan lembek.
Ø
Konduktor listrik yang baik
Ø Logam
pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam konduktivitaslistrik, konduktivitastermal, sifat luster
dan
massa
jenis.
Ø Logam
yang mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah
(contohnya logam alkali dan
logam alkali tanah)
biasanya bersifat sangat reaktif.
Ø Jumlah
electron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat menyebabkan logam tidak
pernah terlihat transparan.
Ø Mayoritas
logam memiliki massa jenis yang lebih tinggi dari pada nonlogam. Meski begitu,
variasi massa jenis ini perbedaannya sangat besar, mulai dari litium
sebagai
logam dengan massa jenis paling kecil sampai osmium
dengan
logam dengan massa jenis paling besar.
Ø
Hanya
Bi yang ditemukan di alam dalam keadaan bebas, termasuk logam meskipun
konduktivitasnya rendah.
Sesuai
dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat
logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah:
-
Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam
bertambah.
-
Dari atas kebawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam
berkurang.
Sifat
logam juga berhubungan dengan kereaktifan
suatu unsur.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur
makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi) karena semakin mudah
melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik
makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) karena semakin sukar
menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling
reaktif adalah golongan IA (logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen)
(Martin S. Silberberg, 2000).
2.5 CARA MEMPEROLEH LOGAM
Unsur kimia dapat diperoleh melalui beberapa
cara. Unsur-unsur logam dapat diperoleh dengan cara memisahkannya dari bijih
logamnya. Proses pemisahan logam-logam dari bijihnya disebut metalurgi. Adapun
tahap-tahap dalam metalurgi antara lain: penambangan bijih logam, pemekatan
bijih logam, pengubahan mineral menjadi senyawa, pengubahan senyawa menjadi
logam, pemurnian logam dan pembuatan paduan logam.
1. Penambangan Bijih Logam
Bijih logam terdapat di dalam tanah. Untuk mengambilnya
diperlukan penggalian, jika perlu menggunakan alat-alat berat. Hal ini
bergantung pada lokasi bijih logam.
2.
Pemekatan
Bijih
Logam
Bijih logam
mengandung mineral logam-logam dan bantuan lain yang tidak diperlukan. Untuk
menghilangkan batuan tersebut, bijih logam dipekatkan, dihancurkan, dan
digiling sampai butiran mineral terpisah. Setelah itu, mineral dipisahkan
dengan cara pengapungan (flotasi), penarikan dengan magnet, dan cylone
separation.
3.
Pengubahan
Mineral
menjadi Senyawa
Pada tahap ini, mineral
dirubah menjadi senyawa dalam bentuk oksidanya. Tujuannya agar lebih mudah di
reduksi dan bebas dari pengotor. Caranya bermacam-macam, diantaranya dengan
pemanasan, pemanggangan di udara, dan hidrometalurgi.
4.
Pengubahan
Senyawa
menjadi Logam
Pada tahap ini,
senyawa oksida di ubah menjadi logam atau unsure melalui proses redoks baik
redusi maupun oksidasi. Reduktor yang digunakan antara lain karbon, hydrogen,
alumunium, kalsium, dan seng, sedangkan yang digunakan sebagai oksidator adalah
gas klorin. Proses elektrokimia juga dapat digunakan untuk mengubah lelehan
senyawa halide dan oksida.
5.
Pemurnian
Logam
Tahap ini merupakan
tahap yang paling penting. Logam-logam yang diperoleh dari senyawanya biasanya
masih belum murni. Untuk itu, logam harus dipisahkan dari pengotornya. Ada
beberapa cara pemurnian antara lain, elektrolisis dan distilasi.
6. Pembuatan Paduan Logam.
Logam murni yang
telah diperoleh dapat dibuat paduan logamnya agar lebih kuat, lebih indah, dan
tahan korosi.
2.6 CONTOH PENGOLAHAN LOGAM DARI BIJIH LOGAMNYA
1. Pemisahan
Logam Besi dari Bijih Besi
Logam besi dapat
ditemukan dalam hematite, pirit, dan magnetit. Setelah di tambang dan
dipekatkan, bijih besi (Fe2O3) , direduksi menjadi FeO.
Selanjutnya FeO direduksi menjadi Fe cair. Logam Fe dan pengotornya kemudian
dipisahkan dengan cara pemanasan, dan akhirnya logam besi dibuat paduannya
(baja). Proses pengolahan besi dilakukan dalam blast furnace.
2. Pemisahan logam Aluminium dari Bauksit
Aluminium dapat dipisahkan dari bijihnya
(bauksit) melalui proses Bayer dan proses Hall-Heroult. Mula-mula, bauksit
direduksi menjadi alumina murni (proses Bayer),
selanjutnya alumina direduksi dengan cara elektrolisis (Proses Hall-Heroult).
1) Reaksi Kimia
Permurnian Bauksit (Proses Bayer)
Bauksit tidak hanya mengandung alumina (Al2O3)
,tetapi juga silikat (SiO2), oksida besi, dan oksida titanium.
SiO2 +
2NaOH + 2H2O ® Na2Si(OH)6
Al2O3
+ 2 NaOH + 3 H2O ® 2NaAl(OH)4
Fe2O3
+ NaOH ® tidak bereaksi
TiO2 +
NaOH ® tidak bereaksi
Dengan cara
dipanaskan, Na2Si(OH)6 akan mengendap dan disaring
bersama-sama dengan TiO2 dan Fe2O3.NaAl(OH)4
selanjutnya diasamkan hingga membentuk Al(OH)3. Pemanasan Al(OH)3
akan menghasilkan alumina murni (Al2O3)
2) Reaksi Kimia
Reduksi Alumina (Proses Hall-Heroult)
Logam Al murni dapat
diperoleh dengan cara metode Hall-Heroult. Dengan metode tersebut, Al2O3
akan diubah menjadi Al. Bagaimana proses yang terjadi?
Sel elektrolisis tersusun atas tangki grafit
sebagai katode dan batang grafit sebagai anode. Mula-mula Al2O3
dicampurkan dengan kriolit (Na3AIF6) lalu dilelehkan.
2Al2O3(s)
+ 2AlF63-(l) ® 3Al2O2F42-(l)
AlF63-
akan mengalami reduksi di katode membentuk logam Al. Adapun 3Al2O2F42-
akan dioksidasi di anode menghasilkan AlF63- dan gas CO2
2.7 REAKSI YANG TERJADI PADA UNSUR LOGAM
Ada beberapa reaksi kimia yang dapat
terjadi pada unsur logam, yaitu:
A. Reaksi yang terjadi antara unsure logam dengan oksigen
Reaksi ini
akan menghasilkan oksida (M2O), Peroksida (M2O2)
, MO2 dan superoksida. Dengan catatan M= unsure logam.
Li ®
Li2O
Na ® Na2O
+ Na2O2
K ® K2O2
+ KO2
Mg ® MgO
Ba ® BaO2
B. Reaksi logam
dengan unsur – unsur bukan logam
2Mg + Cl ® MgCl2
Na + F ® NaF
Li + N2 ® Li3N
K + S ® K
2 S
Ca + O 2 ® CaO
C. Reaksi dengan air
2Mg + 2H2O ® 2MgOH
+ H2
2Na + 2H2O ® 2NaOH
+ H2
D. Reaksi dengan asam encer
Reaksi ini akan menyebabkan ledakan
2Na + 2H+ ® 2Na+ + H2
E. Reaksi antara logam dan gas ammonia pada suhu 400oC
2Na+ + 2NH3 ® 2NaNH2
+ H2
F. Reaksi antara logam dengan alumunium klorida dengan
proses pemanasan
3K+ + AlCl3 ® 3KCl +Al3+
2.8 IDENTIFIKASI UNSUR LOGAM
Hampir 75%
dari semua elemen diklasifikasikan sebagai logam. Begitu melimpahnya logam di alam tentu saja membuat
kita agak sulit untuk mengenali manakan yang termasuk logam atau bukan, Cara
untuk mengidentifikasi logam yaitu dengan mengetahui sifat dari unsur logam itu
sendiri.
Dalam tabel periodik kita dapat
menemukan unsur logam di bagian sebelah kiri dan pusat seperti gambar di bawah
ini

Logam
memiliki sifat menghantarkan listrik oleh karena itu logam sering digunakan
dalam elektronik. Logam yang paling efisien dalam mengahntarkan listrik yaitu
perak ( Ag ) dan tembaga ( Cu ).
Logam memiliki satu, dua atau tiga
elektron di kulit terluarnya.Ini berarti bahwa mereka cenderung kehilangan
elektron saat mereka mencari unsur-unsur lain untuk berikatan, sehingga unsur
logam membentuk ion positif karena elektron terluarnya diberikan ke unsur lain
saat berikatan. Selain itu unsur logam juga akan membentuk ion positif
ketika senyawa di larutkan dalam air
misalnya senyawa NaCl ketika dilarutkan dalam air akan membentuk ion Na+
dan Cl-
NaCl + H2O ® Na+ + Cl-

Cara lain untuk mengidentifikasi
unsur logam yaitu warna nyala api yang khas
dihasilkan oleh unsur logam. Hal ini dikarenakan sifat atomnya yang jika
dikenai energi akan menyebabkan energi dalam atom tereksitasi. Elektron yang tereksitasi
akan kembali ke keadaan semula dengan memancarkan radiasi elektromagnetik
berupa cahaya . Oleh karena itu warna nyala setiap unsur berbeda – beda.
Tabel
reaksi nyala warna pada logam alkali
Lambang unsur
|
Nama unsur
|
Warna nyala
|
Li
|
Litium
|
Merah
|
Na
|
Natrium
|
Kuning
|
K
|
Kalium
|
Ungu
|
Rb
|
Rubidium
|
Merah
|
Cs
|
Cesium
|
Biru
|
Selain
itu, logam alkali tanah dapat diidentifikasikan dengan reaksi pengendapan,
menggunakan dasar perbedaan hasil kali kelarutan, identifikasi ini dilakakukan
dengan pereaksi ion kromat, ion sulfat dan ion oksalat.
Tabel
reaksi nyala warna pada logam alkali tanah
Lambang unsur
|
Nama unsur
|
Warna nyala
|
Be
|
Berilium
|
Putih
|
Mg
|
Magnesium
|
Putih
|
Ca
|
Kalsium
|
Jingga-merah
|
Sr
|
Stronsium
|
Merah
|
Ba
|
Barium
|
Hijau
|
Selain
uji nyala yang dilakukan untuk mengidentifikasi unsur logam, cara lain yaitu
dengan cara pengendapan. Dasar pemisahan pengendapan adalah perbedaan kelarutan
analit (komponen atau konstituen yang dicari) dengan zat-zat atau komponen lain
yang tidak diinginkan.
Pereaksi
larutan fosfat, karbonat, oksalat, klorida, hidroksida dan sulfat seringkali
digunakan sebagai pereaksi pengendap. Sebagai contoh pereaksi larutan ion
iodida dalam suasana asam dengan penambahan HNO3, dapat digunakan
untuk memisahkan ion perak terhadap ion–ion logam yang lain. Demikian juga
pereaksi ion sulfat dapat digunakan untuk memisahkan sekelompok kation, yakni
timbal, barium, dan stronsium terhadap kelompok kation lainnya.
2.9 KEGUNAAN UNSUR LOGAM
Unsur-unsur logam banyak dimanfaatkan dalam berbagai bentuk unsur bebasnya,
senyawanya, atau paduan logamnya. Pemanfaatan unsur-unsur tersebut didasari
oleh sifat yang dimilikinya. Berikut beberapa contoh pemanfaatan unsur-unsur
logam.
1. Kegunaan unsur
dan senyawa Alkali dan Alkali Tanah
Natrium dapat membentuk paduan logam dengan kalium
.Paduan Na dan K digunakan sebagai dessicant untuk mengeringkan pelarut. Natrium
juga digunakan sebagai sodium vapour lamps. Cahaya yang dihasilkan lebih efisien
dibandingkan cahaya lampu biasa sehingga banyak digunakan untuk menerangi jalan
raya di kota – kota . Beberapa senyawa natrium seperti, NaCl, soda abu (Na2Co3)
, baking soda (NaHCO3), soda kaustik ( NaOH), saltpeter NaNO3
Natriumtiosulfat ( Na2S2O3
. 5 H2O ) dan boraks
(Na2B4O7 .10 H2O) digunakan dalam berbagai
industry seperti industry kimia, gelas, kertas, penyuling minyak bumi, sabun dan
tekstil.
Unsur K
digunakan sebagai pupuk dalam bentuk senyawa klorida sulfat, dan karbonat.
Kalium karbonat (potas) digunakan jugadalam pembuatan gelas.Gelas yang
dihasilkan lebih kuat dibandingkan gelas biasa. Adapun ledakan yang biasanya terjadi
ketika pertunjukan kembang api dihasilkan oleh senyawa logam alkali yaitu kalium
nitrat( KNO3).
Unsur Li
terkandung dalam beberapa jenis batu baterai karena mempunyai potensial elektrode
yang tinggi .Baterai litium dapat menghasilkan energy listrik sebesar 3 volt .
Di bidang kesehatan garam – garam litium seperti litium karbonat (Li2CO3)
litium sitrat dan litium orotat digunakan sebagai obat penenang . Dalam bentuk paduan
logamnya dengan alumunium ,kadmiun , tembaga, dan mangan, litium digunakan untuk
sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.
Unsur sesium
dimanfaatkan sebagai jam atom yang berguna utnuk menghitung standar pengukuran detik
. Logam sesium digunakan sebagai sel foto listrik karena kecepatannya dalam mengemisikan
elektron .Dalam reaksi hidrogenasi senyawa organic, ,sesium digunakan sebagai katalis.
Dalam bentuk isotopnya, sesium dimanfaatkan
dalam bidang kesehatan terapi berbagai jenis kanker.
Dalam bentuk
logam murni dan paduan logamnya, magnesium bersifat kuat, tetapi ringan sehingga
banyak digunakan sebagai bahan beberapa komponen kendaraan . Beberapa peralatan
elektronik juga memanfaatkan magnesium karena sifatnya yang ringan dan dapat menghantarkan
listrik .Telepon genggam , laptop, dan kamera merupakan beberapa peralatan elektronik
yang mengandung magnesium. Magnesium juga pernah digunakan sebagai bahan pembuatan
bahan pesawat terbang, Namun , karena sifat bahan korosinya rendah, magnesium
digantikan oleh logam lain. Dalam industry pengolahan logam besi dari bijihnya dan
pemurnian uranium, magnesium digunakan sebagai pereduksi. Beberapa senyawa magnesium bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh
kita. Magnesium hidroksida digunakan sebagai milk of magnesia , garam klorida dan
sitratnya digunakan sebagai suplemen kesehatan , dan garam sulfatnya (garam
Epsom) dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di bidang kesehatan.
Kalsium digunkan
sebagai paduan dengan logam lainnya seperti alumunium timbel, dan tembaga dalam
pembuatan logam torium dan uranium, dengan cara reduksi. Sifat reduksi dimanfaatkan
juga dalam industry tabung vakum untuk menghilangkansisa gas. Dalam tubuh,
kalsium merupakan unsur penting dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi.
Bahan baku utama kalsium dapat bereaksi dengan posfat membentuk senyawa hidroksi
apatit yang merupakan mineral penyusun gigi dan tulang. Dalam bangunan, senyawa
kalsium oksida (CaO) merupakan bahan baku
utama Bersama dengan senyawa – senyawa lainnya, kalsium oksida dapat dibuat
semen portland.
Daftar Pustaka
Justriana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Kimia 3 untuk SMA kelas XII. Jakarta:
Yudhistira
Ahmad,
Hiskia. Kimia Unsur dan Radio
Kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar