LOGAM ALKALI
Logam alkali
adalah bagian dari unsur logam yang terletak di golongan 1 A, kecuali Hidrogen
dalam tabel periodik. Logam golongan alkali terdiri dari Litium (Li), Natrium
(Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), dan Cesium (Cs). Semua unsur pada kelompok ini
sangat reaktif sehingga secara alami tidak pernah ditemukan dalam bentuk
tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan
dalam medium minyak.
Sifat umum unsur
alkali golongan 1,
Unsur alkali
disebut juga dengan logam alkali. Kecuali litium, atom unsur ini mempunyai
konfigurasi elektron np6 (n+1)s1, unsur alkali adalah
unsur yang mempunyai ukuran terbesar dari pada unsur lain dalam satu perioda.
Makin besar nomor atom, energi ionisasinya berkurang. Biasanya Sesium dan
kalium digunakan dalam sel fotolistrik, karena unsur ini dapat memancarkan
elektron jika disinari dengan cahaya, unsur ini mempunyai keelektronegatifan
kecil, oleh sebab itu membeentuk senyawa ion (menghasilkan senyawa dengan
perbedaan keelektronegatifan besar).
Sifat fisika
suatu logam alkali
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb
|
Cs
|
Nomor atom
|
3
|
11
|
19
|
37
|
35
|
Konfigurasi elektron
|
1s22s1
|
(Ne) 3s1
|
(Ar) 4s1
|
(Kr) 5s1
|
(Xe) 6s1
|
Massa atom relatif, Ar
|
6,941
|
22,9898
|
39,102
|
85,4678
|
132,9055
|
Titik leleh / K
|
454
|
371
|
336
|
312
|
302
|
Kerapatan (g cm -3)
|
0,53
|
0,97
|
0,86
|
1,59
|
1,90
|
Entalpi peleburan (kJ mol -1)
|
3,01
|
2,59
|
2,30
|
2,18
|
2,09
|
Titik didih / K
|
1604
|
1163
|
1040
|
975
|
960
|
Entalpi penguapan (kJ mol -1)
|
133
|
90
|
77,5
|
69,1
|
65,9
|
Energi Ionisasi pertama (kJ mol -1)
|
519
|
498
|
418
|
401
|
376
|
Keelektronegatifan
|
1,0
|
0,9
|
0,8
|
0,8
|
0,7
|
Jari-jari kovalen/pm
|
134
|
154
|
196
|
211
|
225
|
Jari-jari ion/pm (M+)
|
60
|
95
|
133
|
148
|
169
|
Potensial elektroda standard (V)
|
-3,02
|
-2,71
|
-2,93
|
-2,93
|
-2,92
|
Entalpi hidrasi M+ (kJ mol -1)
|
-519
|
-407
|
-322
|
-301
|
-276
|
Daya hantar molar (ohm-1 cm2
mol-1)
|
38,7
|
60,1
|
73,5
|
77,8
|
77,3
|
Jumlah isotop di alam
|
2
|
1
|
3
|
2
|
1
|
Pada suhu rendah
Li berbentuk heksagonal terjejal, sedangkan pada pada suhu biasa unsur-unsur
ini berbentuk kubus berpusat badan (bilangan koordinasi 8).Unsur alkali
mempunyai energi kohesi kecil sehingga lunak karena Unsur alkali hanya mempunyai satu elektron
valensi yang terlibat dalam pembentukan logam. Dalam satu golongan, Li – Cs,
ukurannya makin besar sehingga energi kohesinya semakin kecil, sehingga makin
lunak dan dapat diiris dengan pisau. Hal ini yang mengakibatkan makin
berkurangnya titik leleh dan titik didih jika ukuran atomnya semakin besar. Fransium
tidak terdapat di alam karena bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paro
pendek yaitu 21 menit.
Unsur alkali
tanah sangat reaktif, di udara unsur-unsur ini akan mudah bereaksi dengan air
dan oksigen, oleh karena itu untuk penyimpanan unsur-unsur ini dilakukan dengan
cara disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang inert. Dalam keadaan gas
unsur-unsur alkali berupa molekul diatomik, seperti Li2, Na2,
dsb.
Unsur-unsur
alkali adalah reduktor yang kuat. Kekuatan reduktor dapat dilihat dari potensial
elektrodanya. Litium adalah reduktor
terkuat (-3,05 volt) sedangkan natrium paling lemah (-2,71 V)
|
Li
|
Na
|
K
|
(1)
![]() |
+ 122 kJ
|
+ 78 kJ
|
+ 61 kJ
|
(2)
![]() |
+ 520 kJ
|
+ 496 kJ
|
+ 419 kJ
|
(3)
![]() |
- 480 kJ
|
- 371 kJ
|
- 299 kJ
|
![]() |
+ 162 kJ
|
+ 203 kJ
|
+ 181 kJ
|
Dari tabel
diatas disimpulkan bahwa Li(s) lebih mudah berubah menjadi Li+(aq).
Unsur-unsur alkali dapat melarut
dalam cairan amonia.
Unsur
|
Kelarutan g/100g NH3
|
Li
|
10
|
Na
|
15
|
K
|
49
|
Larutan encer logam alkali dalam amonia cair
berwarna biru. Larutan ini adalah penghantar listrik yang baik dan daya
hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam murni, dibandingkan dengan
larutan garam. Larutan pekat diatas 3 M berwarna seperti perunggu tembaga dan
menunjukkan kilap logam karena terbentuk kelompok ion. Daya hantar listrik
larutan pekat sangat tinggi, menunjukkan bahwa elektron berada dalam keadaan
bergerak.
Ekstrasi logam
Logam – logam
alkali adalah reduktor kuat sehingga tidak mungkin diperoleh dengan mereduksi
oksidanya. Oleh karena itu logam-logam ini diperoleh dengan cara elektrolisis.
Elektrolisis larutan dalam air, tidak berhasil memperoleh logam kecuali
menggunakan katoda merkuri yang menghasilkan amalgam. Tetapi sukar memperoleh logam
murni dari amalgam.
Natrium
diperoleh dengan proses Down yaitu elektrolisis leburan NaCl (titik lebur 800oC)
yang di tambahkan CaCl2, 58 % dan sedikit KF untuk menurunkan suhu
lebur sampai 505oC. Cara lama ialah menurut proses Castner
(elektrolisis leburan NaOH), tetapi kini tidak digunakan lagi karena efisiensi
arus sangat rendah. Elektrolisis KCl memerlukan suhu tinggi : Cara modern untuk
memperoleh kalium yaitu mengalirkan uap natrium melalui leburan KCl.

Dalam hal khusus dapat
dilakukan reduksi biasa

Reaksi dilakukan pada
suhu tinggi, dan rubidium diperoleh dalam keadaan uap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar